Mayoritas masyarakat Indonesia berkeinginan
untuk membebaskan palestina dari penjajahan. No relation to Israel!
Siap siap lah gigit jari kawan, karena
kalian telah ditipu.
Pada zaman soeharto, Israel berkali kali menjalin
hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Negri ini selalu menemui jalan buntu.
Thn 1993, diam diam PM Israel Yitzhak Rabin terbang ke Cendana untuk melobi
soeharto, Rabin pulang denga tangan kosong. Begitu besar potensi Indonesia bagi
Israel sehingga berkali kali mereka mencoba membujuk agar hubungan itu bisa
terjalin. Semua sia sia, Karena tak mungkin rakyat Indonesia mengizinkan
jalinan itu.
Semua berakhir ketika rezim berganti pada
era Abdurrahman Wahid. Meskipun tidak terang terangan membuka jalur diplomatik
ini, namun hubungan ekonomi terjalin mesra dan sedikit masyarakat yg mengetahui
kabar ini. Di sebuah wawancara media asing dan dikutip dalam buku tulisan Herry
Nurdi (2009), Gusdur berkomentar "jika saya ditanya, saya akan terus
terang pada anda, bahwa Israel jauh lebih dekat dihati saya dibanding dengan
negara-negara ini. Terutama, karena Israel punya teknologi yg bisa menarik
investasi, sedangkan negara negara ini tidak punya apa apa yg bisa ditunjukan
kecuali kemiskinan dan kesengsaraan." Pada saat itu juga Jusuf Kalla
sebagai menteri perdagangan, mencabut pelarangan hubungan dagang Indonesia dan
Israel yg sudah terputus sejak 1967.
Hubungan rahasia itu berlanjut pada rezim
SBY. Tahun 2005 menlu hasan wirayuda bertemu dan berdiskusi dengan menlu
Israel, Silvan Shalom di New York. SBY segera menepis bahwa tak ada yg gelap
dari pertemuan itu karena Indonesia konsisten ingin terus membantu perjuangan
rakyat Palestine. Maknanya, membuka hubungan ekonomi kepada Israel berarti
memberikan keuntungan ekonomi dari Indonesia yg bisa digunakan untuk memupuk
kekuatan militernya. Namun tiba tiba tahun 2006, KADIN (Kamar Dagang Indonesia)
yg dipimpin M. Hidayat mengunjungi Israel dan menandatangani perjanjian dagang
kedua negara.
Bahkan diperayaan kemerdekaan Israel ke-64
di Singapore, sejumlah pejabat tinggi Indonesia dan utusan KADIN, termasuk
Ferry Mursyidan Baldan (sekarang salah satu petinggi partai Nasdem) turut hadir
merayaka hari kemerdekaan negara itu. Sontak saja kunjungan itu mendapat
kecaman dari MUI.
Normalilasi hubungan ekonomi ini sudah
bermula sejak 2001, ketika mantan Menperindag era Gusdur Luhut Binsar Panjaitan
meneken SK Menperindag No. 23/MPP/01/2001 tgl 10 januari 2001 yg melegalkan
hubungan yg oleh rezim soeharto sangat diharamkan. Tak heran saat ini produk2
Israel membanjiri indonesia, negeri yg secara ideologi sangat membenci bangsa
zionis itu.
Pindad pernah memproduksi senjata untuk
Israel Galil. Indonesia sendiri kepincut setengah mati untuk beli pesawat super
canggih Drone produksi Israel. Sejak 1980-an persenjataan Israel Military
Industry sudah jadi langganan militer kita, termasuk senapan ringan UZI yg dulu
dipakai Kopassus. TNI juga pernah latihan bersama badan intelijen Israel,
Mossad. Jadi, sepertinya tinggal menghitung hari saja negeri ini bakal
terang-terangan membuka hubungan diplomatik dengan zionis Israel.
Sumber : KONSPIRASI
0 komentar:
Posting Komentar